BANJIR
1.
DEFENISI
Banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni
Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan
yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini
juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di
suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar
dari batasan alaminya.
Ukuran
danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan
pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air
mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman
lain.
Banjir
juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air,
terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan
pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat
banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang
lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan
memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat
perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa
nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir
periodik.
2.
TIPS
MENGHADAPI BANJIR
A. Sebelum
Banjir
- Kerja bakti membersihkan saluran air
- Melaksanakan kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Menimbun) benda-benda yang dapat menjadi sarang nyamuk
- Membuang sampah pada tempatnya
- Menyediakan bak penyimpanan air bersih
B.
Saat
Banjir
- Evakuasi keluarga ketempat yang lebih tinggi
- Matikan peralatan listrik/sumber listrik
- Amankan barang-barang berharga dan dokumen penting ke tempat yang aman
- Ikut mendirikan tenda pengungsian, pembuatan dapur umum
- Terlibat dalam pendistribusian bantuan
- Mengusulkan untuk mendirikan pos kesehatan
- Menggunakan air bersih dengan efisien
C.
Sesudah Banjir
- Membersihkan tempat tinggal dan lingkungan rumah
- Melakukan pembrantasan sarang nyamuk ( PSN )
- Terlibat dalam kaporitisasi sumur gali
- Terlibat dalam perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah (SPAL)
D.
Menghadapi Banjir
- Pada saat banjir kita harus segera mungkin mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi.
- Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena banjir.
- Mencoba mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan masih memungkinkan untuk di seberangi.
- Hindari berjalan didekat sluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
- Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana seperti Kantor kepala desa, Lurah maupun Camat
E.
Mencegah banjir:
- Mengeruk sungai/kali dan saluran air yang ada di sekitar kita, sebaiknya jangan nungguin pemerintah yang melakukan, percuma kalau ditungguin kelamaan.
- Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita
- Membuat lubang-lubang biopori
- Memperlebar dan merehabilitasi kali/sungai, untuk menam bah kapasitas sungai dalam menampung debit air
- Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air
33. PENYAKIT YANG TIMBUL AKIBAT BANJIR
·
Diare.
Masyarakat diingatkan untuk tetap waspada dan menghindari
serangan penyakit diare dengan cara, pertama, membiasakan cuci tangan dengan
sabun setiap akan makan atau
minum serta sehabis buang hajat. Kedua, membiasakan merebus air minum hingga
mendidih setiap hari. Ketiga, menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan
sampah di sekitar tempat tinggal. Keempat,
hubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
hubungi segera petugas kesehatan terdekat bila ada gejala-gejala diare.
·
Demam berdarah. Masyarakat ikut
berpartisipasi secara aktif melalui gerakan 3 M, yaitu mengubur kaleng-kaleng
bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat
penyimpanan air dengan rapat. Selain itu, masyarakat diharapkan segera membawa
anggota keluarganya ke sarana kesehatan bila ada yang sakit dengan gejala panas
tinggi tanpa sebab yang jelas, disertai adanya tanda-tanda pendarahan.
·
Penyakit
leptospirosis. Untuk menghindari timbulnya penyakit leptospirosis,
masyarakat diimbau untuk melakukan langkah-langkah antisipasi sebagai berikut:
Pertama, menekan populasi dan hindari adanya tikus yang berkeliaran di sekitar
tempat tinggal, dengan selalu menjaga kebersihan. Kedua, hindari bermain air
saat terjadi banjir, terutama bila memiliki luka. Ketiga, gunakan pelindung,
misalnya sepatu, bila terpaksa harus masuk daerah banjir. Keempat, segera
berobat ke sarana kesehatan bila sakit punya gejala panas tiba-tiba, sakit
kepala, dan menggigil.
·
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyebab
ISPA dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama
dapat berupa batuk dan demam. Jika berat, maka dapat atau mungkin disertai
sesak napas, nyeri dada, dan lain-lain.
·
Penyakit
kulit. Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk
lain. Jika musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang
tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya banyak orang juga
berperan dalam penularan infeksi kulit
·
Penyakit
saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini, faktor
kebersihan makanan memegang peranan penting.