Senin, 31 Oktober 2011

konsep dasar manusia--APERSONAL HYGIENE



1. PERSONAL HYGIENE

1.1. Defenisi personal hygiene
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk
mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis (Alimul, 2006).
Personal hygiene adalah perawatan diri dimana individu mempertahankan
kesehatannya, dan dipengaruhi oleh nilai serta keterampilan (Mosby, 1994 dalam
Pratiwi, 2008). Menurut Mubarak (2008) personal hygiene adalah upaya seseorang
dalam memelihara kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan
fisik dan psikologis. Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini diperlukan baik
pada orang sehat maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene bertujuan untuk
peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan
melawan infeksi. Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu
anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat
kesembuhan pasien (Potter & Perry, 2005).

1.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene
Menurut Potter dan Perry (2005), sikap seseorang melakukan personal
hygiene dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:
Citra tubuh (Body Image) penampilan umum pasien dapat menggambarkan
pentingnya personal hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep
subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Personal hygiene yang baik akan
mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh individu (Stuart & Sudeen, 1999
dalam setiadi, 2005). Citra tubuh dapat berubah, karena operasi, pembedahan atau
penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan
hygiene dimana citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Body
image seseorang berpengaruhi dalam pemenuhan personal hygiene karena adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
Praktik sosial kelompok-kelompok sosial wadah seorang pasien berhubungan
dapat mempengaruhi bagaimana pasien dalam pelaksanaan praktik personal hygiene.
Perawat harus menentukan apakah pasien dapat menyediakan bahan-bahan yang
penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi, dan kosmetik. Perawat juga harus
menentukan jika penggunaan dari produk-produk ini merupakan bagian dari
kebiasaan sosial yang dipraktekkan oleh kelompok sosial pasien.
Status sosial ekonomi menurut Friedman (1998) dalam Pratiwi (2008),
pendapatan keluarga akan mempengaruhi kemampuan keluarga untuk menyediakan
fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang hidup dan
kelangsungan hidup keluarga. Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis
dan tingkatan praktik personal hygiene. Untuk melakukan personal hygiene yang baik
dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti kamar mandi, peralatan
mandi, serta perlengkapan mandi yang cukup (mis. sabun, sikat gigi, sampo, dll).
Pengetahuan pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting, karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Pengetahuan tentang
pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene.
Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup, pasien juga harus
termotivasi untuk memelihara personal higiene. Individu dengan pengetahuan tentang
pentingnya personal higene akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk mencegah
dari kondisi atau keadaan sakit (Notoatmodjo, 1998 dalam pratiwi, 2008).
Kebudayaan kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan
perawatan personal higiene. Seseorang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda,
mengikuti praktek perawatan personal higiene yang berbeda. Keyakinan yang
didasari kultur sering menentukan defenisi tentang kesehatan dan perawatan diri.
Dalam merawat pasien dengan praktik higiene yang berbeda, perawat menghindari
menjadi pembuat keputusan atau mencoba untuk menentukan standar kebersihannya
(Potter & Perry, 2005).
Kebiasaan dan kondisi fisik seseorang setiap pasien memiliki keinginan
individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan
rambut. Orang yang menderita penyakit tertentu atau yang menjalani operasi
seringkali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan personal
higiene. Seorang pasien yang menggunakan gips pada tangannya atau menggunakan
traksi membutuhkan bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung, neurologis,
paru-paru, dan metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan pasien tidak
mampu dan memerlukan perawatan personal higiene total.


1.3. Macam-Macam Personal Hygiene dan Manfaatnya
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara kebersihan dan
kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan
memiliki personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan
tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan
telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.
Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal hygiene dan
tujuannya adalah:
Perawatan kulit kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai
pelindung dari berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur temperature,
dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat dalam mempertahankan
fungsinya. Kulit memiliki 3 lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan subkutan.
Ketika pasien tidak mampu atau melakukan perawatan kulit pribadi maka perawat
memberikan bantuan atau mengajarkan keluarga bagaimana melaksanakan personal
higiene. Seorang pasien yang tidak mampu bergerak bebas karena penyakit akan
beresiko terjadinya kerusakan kulit. Bagian badan yang tergantung dan terpapar
tekanan dari dasar permukaan tubuh (misalnya matrasi gips tubuh atau lapisan linen
yang berkerut), akan mengurangi sirkulasi pada bagian tubuh yang terkena sehingga
dapat menyebabkan dekubitus.
Pelembab pada permukaan kulit merupakan media pertumbuhan bakteri dan
menyebabkan iritasi lokal, menghaluskan sel epidermis, dan dapat menyebabkan
maserasi kulit. Keringat, urine, material fekal berair, dan drainase luka dapat
mengakumulasikan pada permukaan kulit dan akan menyebabkan kerusakan kulit dan
Universitas Sumatera Utara
infeksi. Pasien yang menggunakan beberapa jenis alat eksternal pada kulit seperti
gips, baju pengikat, pembalut, balutan, dan jaket ortopedik dapat menimbulkan
tekanan atau friksi terhadap permukaan kulit sehinggga menyebabkan kerusakan kulit.
Tujuan perawatan kulit adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan,
pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan sejahtera, serta
dapat berpartisifasi dan memahami metode perawatan kulit.
Mandi memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi dapat
dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat tidur yang
lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan memerlukan
personal higiene total. Keluasan mandi pasien dan metode yang digunakan untuk
mandi berdasarkan pada kemampuan fisik pasien dan kebutuhan tingkat hygiene
yang dibutuhkan. Pasien yang bergantung dalam pemenuhan kebutuhan personal
higiene, terbaring ditempat tidur dan tidak mampu mencapai semua anggota badan
dapat memperoleh mandi sebagian di tempat tidur. Tujuan memandikan pasien di
tempat tidur adalah untuk menjaga kebersihan tubuh, mengurangi infeksi akibat kulit
kotor, memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien.
Mandi dapat menghilangkan mikroorganisme dari kulit serta sekresi tubuh,
menghilangkan bau tidak enak, memperbaiki sirkulasi darah ke kulit, dan membuat
pasien merasa lebih rileks dan segar. Pasien dapat dimandikan setiap hari di rumah
sakit. Namun, bila kulit pasien kering, mandi mungkin dibatasi sekali atau dua kali
seminggu sehingga tidak akan menambah kulit menjadi kering. Perawat atau anggota
keluarga mungkin perlu membantu pasien berjalan ke kamar mandi atau kembali dari
kamar mandi. Perawat atau anggota keluarga harus ada untuk membantu pasien
mengguyur atau mengeringkan bila perlu atau mengganti pakaian bersih setelah
mandi. Kadang pasien dapat mandi sendiri di tempat tidur atau mereka memerlukan
bantuan dari perawat atau anggota keluarga untuk memandikan bagian punggung atau
kakinya. Kadang pasien tidak dapat mandi sendiri dan perawat atau anggota keluarga
memandikan pasien di tempat tidur.
Hygiene mulut pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi dan menimbulkan
bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat akibat penyakit atau medikasi yang
digunakan pasien. Perawatan mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung
terhadap keadaan mulut pasien. Gigi dan mulut merupakan bagian penting yang harus
dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk.
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, gusi, dan
bibir, menggosok membersihkan gigi dari partikel – partikel makanan, plak, bakteri,
memasase gusi, dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa
yang tidak nyaman.
Beberapa penyakit yang mungkin muncul akibat perawatan gigi dan mulut
yang buruk adalah karies, gingivitis (radang gusi), dan sariawan. Hygiene mulut yang
baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya menstimulasi nafsu makan. Tujuan
perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki mukosa mulut utuh
yang terhidrasi baik serta untuk mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan
melalui mulut (misalnya tifus, hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi,
meningkatkan daya tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene
mulut dan mampu melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.
Perawatan mata, hidung, dan telinga perhatian khusus diberikan untuk
membersihkan mata, hidung, dan telinga selama pasien mandi. Secara normal tidak
ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus – menerus
dibersihkan oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel
asing kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan pembersihan.
Namun, pasien dengan serumen yang terlalu banyak telinganya perlu dibersihlkan
baik mandiri pasien atau dilakukan oeh perawat dan keluarga. Hygiene telinga
mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran. Bila benda asing berkumpul
pada kanal telinga luar, maka akan mengganggu konduksi suara.
Hidung berfungsi sebagai indera penciuman, memantau temperature dan
kelembapan udara yang dihirup, serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam
sistem pernapasan. Pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi memerlukan
bantuan perawat atau anggota keluarga untuk melakukan perawatan mata, hidung, dan
telinga. Tujuan perawatan mata, hidung, dan telinga adalah pasien akan memiliki
organ sensorik yang berfungsi normal, mata, hidung, dan telinga pasien akan bebas
dari infeksi, dan pasien akan mampu melakukan perawatan mata, hidung, dan telinga
sehari – hari.
Perawatan rambut penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali
tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau
ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut seharisehari.
Menyikat, menyisir dan bersampo adalah cara-cara dasar higienis perawatan
rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indikator status kesehatan umum,
perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan penyakit
tertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut. Rambut
merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur
suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi.
Penyakit atau ketidakmampuan menjadikan pasien tidak dapat memelihara
perawatan rambut sehari – hari. Pasien immobilisasi rambutnya cenderung terlihat
kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo merupakan dasar higyene rambut untuk
semua pasien. Pasien juga harus diizinkan bercukur bila kondisi mengizinkan. Pasien
yang mampu melakukan perawatan diri harus dimotivasi untuk memelihara perawatan
rambut sehari – hari. Sedangkan pada pasien yang memiliki keterbatasan mobilisasi
memerlukan bantuan perawat atau keluarga pasien dalam melakukan higyene rambut.
Tujuan perawatan rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala yang
bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri, dan pasien dapat
berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatan rambut.
Perawatan kaki dan kuku kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian
khusus untuk mencegah infeksi, bau, dan cedera pada jaringan. Tetapi seringkali
orang tidak sadar akan masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau
ketidaknyamanan. Menjaga kebersihan kuku penting dalam mempertahankan
personal hygiene karena berbagai kuman dapat masuk kedalam tubuh melalui kuku.
Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan
dapat digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan perawatan
kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan permukaan kulit yang
lembut, pasien merasa nyaman dan bersih, pasien akan memahami dan melakukan
metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.
Perawatan genitalia perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi
lengkap. Pasien yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri
dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri. Perawat mungkin menjadi malu untuk
memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien yang berlainan jenis kelamin.
Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis kelamin dengan pasien
dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan perawatan genitalia
adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan kebersihan genitalia,
meningkatkan kenyamanan serta mempertahankan personal higiene.

1.4. Jenis personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya
Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya
dibagi menjadi empat yaitu:
Perawatan dini hari merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu
bangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam
pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti
menawarkan bedpan atau urinal jika pasien tidak mampu ambulasi , mempersiapkan
pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan
personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut, .
Perawatan pagi hari merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah
melakukan sarapan atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut,
melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut,
kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai
perawatan pagi yang lengkap.
Perawatan siang hari merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah
melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang
dimana pasien yang dirawat di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes
diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan personal
hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan
mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan
kesehatan pasien.
Perawatan menjelang tidur merupakan personal hygiene yang dilakukan
pada saat menjelang tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengan
tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan
eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan
memijat daerah punggung.

1.5. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene
Menurut Tarwoto (2004) dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene adalah Dampak fisik banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya personal higiene dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi
pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Dampak psikososial masalah
sosial yang berhubungan dengan personal hygiene pada pasien immobilisasi adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar