Rabu, 26 Oktober 2011

Tutorial KDM VIII-KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE


Tutorial KDM VIII
KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI URINE

Proses Miksi
Adalah proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi.
Proses ini terjadi dari dua langkah utama yaitu :

·         Kandung kemih secara progresif terisi sampai tegangan di dindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian mencetuskan langkah kedua

·         Timbul refleks saraf yang disebut refleks miksi (refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih. Meskipun refleks miksi adalah refleks autonomik medula spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak.

Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih
·         Diet dan intake
Jumlah dan type makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output urine, seperti protein dan sodium mempengaruhi jumlah urine yang keluar, kopi meningkatkan pembentukan urine intake cairan dari kebutuhan, akibatnya output urine lebih banyak.
·         Respon keinginan awal untuk berkemih
Beberapa masyarakat mempunyai kebiasaan mengabaikan respon awal untuk berkemih dan hanya pada akhir keinginan berkemih menjadi lebih kuat. Akibatnya urine banyak tertahan di kandung kemih. Masyarakat ini mempunyai kapasitas kandung kemih yang lebih daripada normal
·         Gaya hidup
Banyak segi gaya hidup mempengaruhi seseorang dalam hal eliminasi urine. Tersedianya fasilitas toilet atau kamar mandi dapat mempengaruhi frekuensi eliminasi. Praktek eliminasi keluarga dapat mempengaruhi tingkah laku.
·         Stress psikologi
Meningkatnya stress seseorang dapat mengakibatkan meningkatnya frekuensi keinginan berkemih, hal ini karena meningkatnya sensitive untuk keinginan berkemih dan atau meningkatnya jumlah urine yang diproduksi.
·         Tingkat aktifitas
Aktifitas sangat dibutuhkan untuk mempertahankan tonus otot. Eliminasi urine membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik untuk tonus sfingter internal dan eksternal. Hilangnya tonus otot kandung kemih terjadi pada masyarakat yang menggunakan kateter untuk periode waktu yang lama. Karena urine secara terus menerus dialirkan keluar kandung kemih, otot-otot itu tidak pernah merenggang dan dapat menjadi tidak berfungsi.
Aktifitas yang lebih berat akan mempengaruhi jumlah urine yang diproduksi, hal ini disebabkan karena lebih besar metabolisme tubuh.
·         Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga akan mempengaruhi pola berkemih. Pada wanita hamil kapasitas kandung kemihnya menurun karena adanya tekanan dari fetus atau adanya lebih sering berkemih.
·         Kondisi Patologis.
Demam dapat menurunkan produksi urine (jumlah & karakter)
Obat diuretiik dapat meningkatkan output urine
Analgetik dapat terjadi retensi urine.

Karakteristik urin Normal n Abnormal

Pemeriksaan
Normal
Abnormal
Warna
Kekuningan
Merah menunjukan hematuri kemungkinan obstruksi urien, kalkulus renal, tumor, kegagalan ginjal.
Kejernihan
Jernih
Keruh menunjukan terdapatnya kotoran, sedimen bakteri ( infeksi urinarius )
Ph
4,6 – 6,8
Alkalisis bila dibiarkan atau pada infeksi saluran kemih. Tingkat asam meningkat pada asidosis tubulus renal.
Berat jenis
1.003 – 10,035
Biasanya menunjukan intake cairan, semakin sedikit intake cairan sesmakin tinggi berat jenis, bila rendah diduga penyakit ginjal.
Protein
1 – 8 mg / dl
Dapat terjadi karena diet tinggi protein dan karena banyak gerakan ( terutama yang lama ).
Gula
( - ) Negatif / 0
Terlihat pada penyakit renal, glukosuria terjadi setelah banyak intake gula, atau DM
Ketone
0
Hasil metabolisme lemak yang tidak sempurna, kenoturia terjadi karena kelaparan dan ketoasidosis diabetik.
Eritrosit
0 - 4
Cedera jaringan ginjal.
Leokosit
0 – 5
Infeksi saluran kemih.
Lagts / silinder
0
Infeksi saluran ginjal, penyakit
renal.

Pengkajian
§ Pola berkemih
Pada orang-orang untuk berkemih sangat individual
§ Frekuensi
Þ Frekuensi untuk berkemih tergantung kebiasaan dan kesempatan
Þ Banyak orang-orang berkemih kira-kira 70 % dari urine setiap hari pada waktu bangun tidur dan tidak memerlukan waktu untuk berkemih pada malam hari.
Þ Orang-orang biasanya berkemih : pertama kali pada waktu bangun tidur, sebelum tidur dan berkisar waktu makan.
§ Volume
Volume urine yang dikeluarkan sangat bervariasi.
Usia Jumlah / hari
·1 Hari pertama & kedua dari kehidupan 15 – 60 ml
·2 Hari ketiga – kesepuluh dari kehidupan 100 – 300 ml
·3 Hari kesepuluh – 2 bulan kehidupan 250 – 400 ml
·4 Dua bulan – 1 tahun kehidupan 400 – 500 ml
·5 1 – 3 tahun 500 – 600 ml
·6 3 – 5 tahun 600 – 700 ml
·7 5 – 8 tahun 700 – 1000 ml
·8 8 – 14 tahun 800 – 1400 ml
·9 14 tahun – dewasa 1500 ml
·10 Dewasa tua 1500 ml / kurang
Jika volume dibawah 500 ml atau diatas 300 ml dalam periode 24 jam pada orang dewasa, maka perlu lapor.

Diagnosa Keperawatan
-Perubahan dalam eliminasi urine berhubungan dengan retensi urine, inkontinensi dan enuresis
-0Gangguan integritas kulit berhubungan dengan adanya inkontinensi urine
-Perubahan dalam rasa nyaman berhubungan dengan dysuria
-Resiko infeksi berhubungan dengan retensi urine, pemasangan kateter
-Perubahan konsep diri berhubungan dengan inkontinensi
-Isolasi sosial berhubungan dengan inkontensi
-Self care defisit : toileting jika klien inkontinesi
-Potensial defisit volume cairan berhubungan dengan gangguan fungsi saluran urinary akibat proses penyakit
-Gangguan body image berhubungan dengan pemasangan urinary diversi ostomy
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterampilan pemasangan diversi urinary ostomy

Perencanaan & Intervensi
Tujuan :
-Memberikan intake cairan secara tepat
-Memastikan keseimbangan intake dan output cairan
-Mencegah ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
-Mencegah kerusakan kulit
-Mencegah infeksi saluran kemih
-Memulihkan self esteem atau mencegah tekanan emosional
-Untuk anak kecil meningkatkan kontrol berkemih dan self esteem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar