Minggu, 25 September 2011

Kumpulan sastra & puisi

ó      Sandor Petofi (1823-1849)

SUATU PEMIKIRAN BERMUKIM DALAM DIRIKU

Suatu pemikiran bermukim dalam diriku
Aku akan mati di atas empuknya ranjang
Aku akan layu sekuntum kembang
Punah dikeritiki ulat durjana

Jangan beri daku ajal ini. Tuhan
Jangan beri daku ajal ini

Jika aku pekayuan disambar petir
Dikoyak badai, terambung dari muka bumi
Jika aku karang kelabu, di celah sungai salju
Diputing topan terlempar ke dalam jurang
Jika setiap oramg merenggutkan serba kekang
Dan mengadahkan kepala mereka ke pesta kemerddekaan
Dan pnnji-panji ungu berkebar-gebar
Mengumandangkan kata agung ini keseluruh bumi
KEMERDEKAAN

Dan di tumpak terompet lengking melengking
Dari Timur ke Barat
Dan di tumpak orang-orang merambah rata semua yang membelintang
Di sana biarkan aku gugur, pada padang ini
Di sana biarkan darahku remaja mengalir dari jantungku

1848

Sandor Petofi; dalam jangka waktu pendek, 7 tahun, dari umur 19 hingga 26 tahun, dia melopori pembaruan dalam puisi negerinya, menulis 900 puisi, menerjemah karya satra 3 bahasa asing, terlibta dalam revolusi memperjuangkan demokrasi dan kemerdekaan, lalu wafat di medan pertempuran meninggalkan Julia Szendray, isteri yang dicintainya yang sedang mengandung 3 bulan. Jenasahnya tidak pernah ditemukan.

1 komentar: