ó Sandor Petofi (1823-1849)
SUATU PEMIKIRAN BERMUKIM DALAM DIRIKU
Suatu pemikiran bermukim dalam diriku
Aku akan mati di atas empuknya ranjang
Aku akan layu sekuntum kembang
Punah dikeritiki ulat durjana
Jangan beri daku ajal ini. Tuhan
Jangan beri daku ajal ini
Jika aku pekayuan disambar petir
Dikoyak badai, terambung dari muka bumi
Jika aku karang kelabu, di celah sungai salju
Diputing topan terlempar ke dalam jurang
Jika setiap oramg merenggutkan serba kekang
Dan mengadahkan kepala mereka ke pesta kemerddekaan
Dan pnnji-panji ungu berkebar-gebar
Mengumandangkan kata agung ini keseluruh bumi
KEMERDEKAAN
Dan di tumpak terompet lengking melengking
Dari Timur ke Barat
Dan di tumpak orang-orang merambah rata semua yang membelintang
Di sana biarkan aku gugur, pada padang ini
Di sana biarkan darahku remaja mengalir dari jantungku
1848
Sandor Petofi; dalam jangka waktu pendek, 7 tahun, dari umur 19 hingga 26 tahun, dia melopori pembaruan dalam puisi negerinya, menulis 900 puisi, menerjemah karya satra 3 bahasa asing, terlibta dalam revolusi memperjuangkan demokrasi dan kemerdekaan, lalu wafat di medan pertempuran meninggalkan Julia Szendray, isteri yang dicintainya yang sedang mengandung 3 bulan. Jenasahnya tidak pernah ditemukan.
The articles that you present today are very interesting to visit.
BalasHapusTanaman Obat Tradisional Budug